Katakan Saja yang Sebenarnya!
Tuhan, saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini. Katakan saja yang sebenarnya! Itulah yang saya minta, yaitu kebenaran! Saya putus asa. Saya harus tahu bahwa Yesus itu benar-benar ada. Hal pertama yang saya lihat dalam pikiran saya sebagai seorang anak laki-laki kecil, seperti biasa; api neraka. Seumur hidup, saya belajar di sekolah yang berpandangan sempit. Pertemuan pertama saya dengan Yesus Kristus ketika saya berumur sepuluh tahun -- saya masih mengingatnya sampai sekarang.
Saya masih ingat ketika seorang suster mengatakan sesuatu kepada saya ketika saya masih di sekolah dasar. Kira-kira kelas dua atau tiga, ia berbicara tentang neraka dan membuat saya benar-benar takut. Suatu ketika setelah berdoa, sebagai seorang anak kecil, saya diingatkan untuk mengatakan kepada Tuhan, "Saya berusaha untuk memberitahukan kepada-Mu, maafkanlah saya karena saya mencintai-Mu, tetapi saya bahkan tidak mengenal siapa diri-Mu. Saya melihat ibu dan ayah melakukan segala sesuatu bagi saya dan saya yakin mereka sangat mencintai saya". Mulai saat itu dan seterusnya kehidupan saya seluruhnya hancur berantakan. Tidak lama setelah itu, ayah saya meninggalkan rumah dan hal itu membuat kehidupan saya semakin hancur.
Selama kurun waktu tujuh tahun setelah perceraian orang tua saya, saya melihat mobil ayah di jalan masuk rumah saya ketika saya pulang sekolah. Hal itu membingungkan, tetapi saya terus saja masuk ke rumah dan saya melihat ayah sedang duduk di sofa dengan ibu. Mereka mengatakan, "Kami ingin menyatakan sesuatu kepadamu; ibumu dan saya kembali bersatu lagi". Mereka tidak pernah tahu bahwa saya berdoa tentang situasi itu. Tuhan mempersatukan mereka lagi. Saya teringat ketika saya pergi ke Rhode Island untuk menghadiri pernikahan seorang teman. Di akhir pesta ketika mereka melempar buket dan garter, saya menangkap garternya dan ada seorang wanita yang menangkap buketnya. Kami akhirnya menikah. Kami mulai mengalami masalah yang sukar dalam pernikahan kami. Pada waktu inilah seorang bibi memanggil saya, ia bercerita tentang Yesus. Saya berpikir, "Di sini ada seorang wanita, yang bahkan sekolahnya tidak sampai tamat SMP dan terus berusaha menasihati saya". Saya menguasai filsafat dan teologi, saya memunyai semuanya.
Saya belum pernah berpikir lagi tentang Tuhan selama bertahun-tahun. Saya benar-benar membuangnya dari pikiran saya. Tetapi aneh, ada sesuatu yang terjadi dalam diri saya. Saya mulai berpikir tentang cerita-cerita Alkitab yang pernah diajarkan para suster kepada saya sewaktu masih kecil. Bibi sering memanggil saya di hari Minggu ketika saya tengah asyik menonton sepak bola New York Giants. Hal tersebut membuat saya emosi karena saya penggemar Giants. Ia terus menerus bercerita tentang Yesus. Saya hanya memegang telepon jauh dari telinga saya ketika ia berbicara. Kira-kira setiap lima menit saya akan datang kembali dan mengatakan, "Ya Ibu". Suatu kali ia mengajak istri saya dan saya ke suatu pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, saya mendengarkan bagaimana caranya pria-pria berhubungan dengan Yesus, bagaimana mereka berbicara kepada Dia dan Ia berbicara kepada mereka. Saya belum pernah mendengar sesuatu seperti ini sebelumnya.
Saya berpikir dalam hati, "Bukankah hal itu luar biasa jika mukjizat-mukjizat itu nyata". Pernikahan kami benar-benar kandas, tetapi kami berpikir bahwa mungkin dengan memunyai anak, hal itu akan membantu pernikahan yang mulai kandas. Kami berusaha memunyai anak, tetapi belum berhasil. Saya dan istri pergi untuk diperiksa. Dokter mengatakan kepada istri saya, "Kesempatan untuk hamil 900:1". Kemudian ia memandang saya dan mengatakan: "Dan Anda juga tidak begitu bergairah". Dalam hati saya mengatakan begitulah pernikahan. Suatu ketika istri saya pergi ke pertemuan makan pagi dengan bibi saya. Seorang wanita bangkit di tengah-tengah pertemuan itu. Ia tidak mengenal istri saya atau sesuatu tentang kami. Ia mulai jalan mondar-mandir di depan meja dan mengatakan, "Ada seorang wanita di sini yang mau Tuhan sembuhkan dari masalah-masalah kewanitaan". Istri saya melihat bibi saya dan berbisik, "Apakah yang Anda lakukan, jika yang dimaksudkan itu adalah Anda?" Bibi saya mengatakan, "kita akan maju ke depan. Kita lihat apa yang Tuhan lakukan".
Mereka berdoa bagi istri saya dan waktu ia pulang ke rumah, ia mengatakan hal itu kepada saya. Saya berkata, "Saya tidak percaya hal-hal seperti itu. Itu omong kosong". Tetapi di belakang pikiran saya, saya berkata, "Bukankah hal itu luar biasa jika hal itu benar-benar terjadi?" Pada suatu hari saya pulang ke rumah dari pekerjaan. Istri saya sedang duduk di sofa dan saya melihat ada sesuatu di wajahnya yang saya sendiri belum pernah lihat sebelumnya. Saya lalu bertanya, "Mengapa kamu melihat saya seperti itu?" Ia menjawab: "Kamu harus duduk". Saya memunyai sesuatu yang perlu disampaikan kepadamu! Saya pergi ke dokter hari ini. Saya tidak tahu bagaimana mengatakan hal ini kepadamu, tetapi saya sedang hamil! Dokter tersebut akan menjelaskan, "Ini pasti merupakan tambahanmu 900:1; jangan pernah berharap hal itu akan terjadi lagi".
Setelah hal ini terjadi, saya mulai rajin mengikuti pertemuan-pertemuan ini dan mendengarkan kawan-kawan ini. Mereka terus berbicara tentang bagaimana Yesus nyata dan Ia melakukan hal ini dan itu untuk mereka. Saya benar-benar berjuang dalam pikiran saya untuk memercayai hal ini. Saya berlutut dan berkata: "Tuhan, Saya tidak mengerti apa yang sedang terjadi di sini? Katakan saja yang sebenarnya! Hanya itulah yang saya minta tentang kebenaran!" Secara jujur saya berpikir Tuhan pasti akan membunuh bayi itu, karena saya tidak percaya bahwa hal itu adalah suatu mukjizat. Sering sepanjang malam saya menggeleng-gelengkan kepala dan berputar-putar, dan yang pertama saya lakukan pagi berikutnya adalah berlari ke ruang tidur putri saya dan menggoyang-goyangnya. Ia melompat dan mulai menangis. Istri saya mengatakan, "apa yang sedang terjadi?" Saya berkata: "tidak ada apa-apa sayang, semuanya baik-baik saja".
Saya tidak pernah berkata apa-apa kepada siapa pun tentang doa yang telah saya ucapkan. Suatu ketika, istri saya sedang duduk di sofa dengan wajah yang lucu. Saya memandang dia dan berkata, "Mengapa kamu memandang saya seperti itu?" "Kamu lebih baik duduk", kata dia. "Saya ingin menyatakan sesuatu kepadamu. Saya tidak tahu bagaimana menceritakan hal ini kepadamu, tetapi dokter mengatakan saya hamil lagi!" Saya melompat dari sofa dan saya mulai percaya pada apa yang sedang ia bicarakan, dan saya ingat doa yang saya telah panjatkan. Saat itu saya tahu bahwa Tuhan membuktikan bahwa Ia hidup. Hari itu saya memberikan seluruh kehidupan saya kepada Yesus Kristus!
Saya hanya berkata, "Ok Tuhan, Saya memberikan kepadamu seluruh hidup saya, apa saja yang Engkau ingin saya lakukan, saya akan melakukannya!" Kehidupan saya seluruhnya secara drastis berubah. Saya telah melihat Tuhan mengerjakan hal-hal yang tidak dapat dipercaya melalui kelahiran anak-anak saya. Iblis berusaha memisahkan kami, tetapi Tuhan mempersatukan kami lebih dekat daripada sebelumnya.
Diambil dari:
Judul majalah | : | SUARA, Edisi 71, Tahun 2003 |
Penulis | : | Larry De Nofio |
Penerbit | : | Communication Department Full Gospel Business Men's Fellowship International - Indonesia |
Halaman | : | 21 -- 23 |