Sekilas Kesaksian Tentang Penginjilan di Timur Tengah
Lebih dari 500 Gereja Baru Didirikan Melalui Program Siaran Radio
Para ahli memperkirakan negara-negara Timur Tengah, dengan total penduduk kurang lebih 280 juta orang yang menggunakan bahasa Arab, hingga sekarang telah memiliki kurang lebih 1500 gereja Injili.
Jumlah ini tentu sangat kontras sekali bila dibandingkan dengan negara Swis yang mempunyai 1200 gereja Injili dengan populasi penduduk sebesar 8 juta jiwa, atau Houston, Texas yang memiliki 3.000 gereja Injili untuk 4 juta penduduk. Jumlah gereja Injili di negara-negara Timur Tengah relatif konstan untuk beberapa waktu lamanya karena adanya beragam faktor yang mempersulit perintisan gereja-gereja baru. Di awal tahun 1997, sebuah radio misi Swedia, IBRA-Radio, memulai program-program yang ditujukan khusus untuk mengadakan perintisan gereja dengan nama: "Church without Walls" dan "Church in My House". Program tersebut sangat berbeda dari program radio Penginjilan tradisional karena sasarannya tidak hanya untuk satu pendengar saja. Program ini menyajikan instruksi yang diperlukan untuk mengadakan perintisan gereja rumah, termasuk rekaman kebaktian yang menggunakan bahasa Arab dari gereja-gereja rumah. Staf dari stasiun radio tersebut memberikan laporan tentang adanya perkembangan yang sangat pesat: selama 4 tahun terakhir ini telah dirintis berdirinya 500 gereja baru dan sebagian besar diantaranya adalah gereja rumah. Data tersebut diperoleh dari surat- surat pendengar yang melaporkan tentang adanya perintisan sebuah gereja baru. Kami memperkirakan bahwa jumlah penambahan gereja tersebut tidaklah sesuai dengan jumlah sebenarnya karena ada beberapa gereja yang tidak mengumumkan tentang pendiriannya karena alasan keamanan. Di beberapa negara, orang-orang Kristen mengalami penekanan dan penganiayaan yang brutal. Seorang staf dari stasiun radio memperkirakan bahwa mungkin ada 500 gereja rumah yang lain dari jumlah yang telah diketahui yang belum terdata. "Secara statistik, penambahan jumlah gereja ini merupakan perkembangan misionari yang paling penting di Timur Tengah selama 5 tahun terakhir ini," ucap seorang pengamat.
Penyembuhan dan MimpiSebuah program radio berbahasa Arab yang berjudul "Sign and Wonders" memiliki jumlah pendengar sebesar jumlah pendengar program "Church in My House." Menurut para moderator radio berbahasa Arab, program tersebut menyiarkan berbagai pengalaman supernatural seperti mimpi, penglihatan dan penyembuhan dengan doa dalam nama Yesus. "Topik tersebut sedang hangat dibicarakan oleh penduduk di daerah kami. Banyak orang dari berbagai penjuru di Timur Tengah menelepon kami dan menceritakan bagaimana mereka memperoleh kesembuhan setelah berdoa dalam nama Yesus," ungkap seorang anggota moderator. "Bahkan banyak penduduk muslim yang sering menelepon kami untuk menceritakan mimpi dan penglihatan mereka tentang Yesus. Mereka ingin sekali tahu apa maksud dari mimpi dan penglihatan tersebut," tambah seorang dari produser radio tersebut.
Semakin Terbuka Terhadap InjilSebuah desa di Afrika Utara, seluruh penduduknya selalu berkumpul secara teratur untuk mengadakan ibadah. Negara lain di Afrika Utara, jumlah penduduknya yang beragama Kristen hanya 20 orang pada tahun 1996. Namun demikian, pada tahun 1997 ada berbagai faktor yang menyebabkan terjadinya perkembangan di luar dugaan; ada laporan yang menyatakan bahwa sebanyak 200 orang menjadi pengikut Kristus selama dua tahun terakhir ini. Dengan demikian, jumlah penduduk Kristen bertambah 10 kali lipat. Pelayanan radio Kristen jelas ikut memegang peran penting Di Afrika Utara.
Penayangan Program Kristen di TVPenelitian yang telah dilakukan pada 180,000 keluarga di negara- negara lain menyatakan bahwa ada lebih dari 25% populasi Muslim yang tertarik untuk berbicara mengenai kekristenan -- jika ada orang-orang Kristen yang bersedia mengunjungi mereka. Namun demikian, kondisi sosial dan tekanan agama telah menghalangi niat orang-orang Islam yang tertarik terhadap kekristenan tersebut untuk dapat masuk ke gereja. Sebaliknya, orang-orang Kristen yang ada juga enggan berbicara dengan para Muslim karena takut akan adanya usaha infiltrasi terhadap gereja seperti yang pernah dilakukan di masa lalu. "Cara paling sederhana agar Injil dapat menjangkau keluarga Muslim adalah melalui radio," ucap seorang staff radio. Strategi pendekatan dengan menggunakan radio, untuk mengadakan perintisan gereja-gereja di Timur Tengah, akhir-akhir ini semakin efektif sehingga agen misi merencanakan akan menggunakan transmisi yang lebih bagus lagi sesegera mungkin setelah keuangan mencukupi. Akhir-akhir ini mereka juga memulai siaran dengan menggunakan bahasa Arab tentang program perintisan gereja rumah melalui satelit TV, hingga sekarang telah ada 26 program siaran yang dipancarkan. "Hal ini tidaklah mudah, dan membutuhkan banyak dukungan doa dan juga pergumulan pribadi," kata seorang aktor Arab yang beragama Kristen. "Kami tidak tahu apa yang akan menimpa diri kami jika wajah-wajah kami ditayangkan melalui televisi ke seluruh penjuru Timur Tengah. Tetapi, kami juga tahu bahwa harus ada seseorang yang berani membayar harga dengan menayangkan wajah kami di televisi. Kami sadar bahwa hanya Yesus Kristuslah yang sebenarnya memiliki kuasa atas politik dan agama, dengan demikian kami hanya menjalankan apa yang diijinkan oleh "Sang Penguasa".
Sumber: FridayFax, November 2, 2001
Dipublikasikan di: http://misi.sabda.org/sekilas_kesaksian_tentang_penginjilan_di_timur_tengah