Tidak Mustahil
Bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. Seburuk apa pun masa lalu dapat diubah Tuhan menjadi masa depan yang gemilang. Itulah yang dirasakan Ethel Waters. Ia dilahirkan 31 Oktober 1896 oleh seorang ibu yang berusia dua belas tahun. Ibu ini diperkosa dengan sangat kejam di Philadelphia yang menjadikannya tidak menginginkan keberadaan Ethel. Mereka pun mengalami penolakan dari masyarakat dan gereja.
Ethel tumbuh dalam dunia yang sarat kemiskinan, kejahatan, dan penolakan. Ia selalu mendambakan kasih sayang yang tak pernah didapatnya. Ketika berumur sembilan tahun ia masuk sekolah Katolik, dan ketika berusia dua belas tahun ia menghadiri pertemuan Gereja Methodist sehingga ia merasakan kasih yang tidak pernah diperolehnya. Seminggu kemudian dengan keteguhan hati, ia menerima Yesus sebagai Juru Selamat pribadinya.
Kehidupan kekristenan Ethel tidak berjalan mulus. Pada usia tiga belas tahun ia menikah dengan seseorang yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya. Dan akhirnya, pernikahan tersebut gagal. Kemudian, ia mendapat tawaran sebagai seorang penyanyi dan ia pun menjadi terkenal, meski demikian ia tetap merasa bahwa keberadaannya ditolak oleh masyarakat dan gereja.
Tahun 1957, ia menyerahkan hidupnya untuk Tuhan sehingga ia merasa keberadaannya diterima dalam masyarakat dan gereja. Hidupnya mulai mencerminkan kasih Yesus. Ia pun sering menyanyi dalam Graham Crusade. Ethel Waters banyak diingat melalui lagunya, His Eyes Is On The Sparrow, yang merefleksikan kesaksian hidupnya.
Diambil dan diedit dari: | ||
Nama situs | : | GOTN-Ministr |
Edisi | : | June 2004 |
Alamat | : | http://www.gotn-ministry.com/ |